Quality Cost itu MAHAL! Ada yang menyebutnya ‘Cost of Quality’. Ya, semua itu tentang biaya mutu dan kerusakan yang bisa berakibat pada menurunnya penjualan, kepuasan pelanggan, dan tingkat keuntungan perusahaan.
Paham Quality Cost itu Mahal
Seiring dengan perubahan waktu, konsep kualitas telah menjadi titik kunci dalam bisnis di dunia modern ini. Kualitas produk atau layanan menjadi penentu kemenangan dalam persaingan pasar yang semakin kompetitif. Namun, di balik pengendalian kualitas tersebut, ada suatu komponen yang disebut ‘Biaya Kualitas’ atau ‘Quality Cost’.
Biar saya jelaskan sedikit tentang biaya kualitas ini. Biaya kualitas adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mencegah, mendeteksi, dan memperbaiki produk atau layanan yang tidak memenuhi standar atau persyaratan. Biaya ini bisa mencakup segala sesuatu mulai dari biaya inspeksi dan pengujian hingga biaya yang terkait dengan produk atau layanan yang rusak atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Biaya Kualitas bisa menjadi beban yang sangat besar bagi perusahaan. Seperti gunung berapi yang tampak tenang di luar, tetapi berpotensi meletus kapan saja. Biaya kualitas tidak hanya berupa uang yang dihabiskan untuk memperbaiki produk atau layanan yang cacat. Tapi juga kerugian potensial dari menurunnya penjualan, kepuasan pelanggan, dan bahkan tingkat keuntungan perusahaan.
Perusahaan harus melakukan investasi untuk mengendalikan kualitas, dari proses pelatihan karyawan, pembelian peralatan pengujian, hingga perbaikan produk cacat. Namun, meskipun tampak sebagai pengeluaran besar di awal, ini adalah langkah yang perlu diambil untuk mencegah biaya yang lebih besar di masa mendatang.
Punya masalah produktivitas? Budget terbatas? Program kerja yang begitu luas? Yuk, diskusikan dengan kami.
PT Mitra Prima Produktivitas membantu Anda memfasilitasi dengan kustomisasi dan untuk mencapai hasil maksimal tanpa batas!
Misalnya, bila suatu produk dengan kualitas rendah sampai ke tangan konsumen, bisa jadi konsumen tersebut kecewa dan memilih untuk tidak lagi membeli produk dari perusahaan tersebut. Bahkan, mereka bisa saja menceritakan pengalaman buruk mereka kepada orang lain, yang berpotensi membuat perusahaan kehilangan lebih banyak konsumen.
Jadi, memang benar bahwa Biaya Kualitas bisa menjadi mahal. Namun, jika dikelola dengan baik, biaya ini sebenarnya adalah investasi yang sangat berharga untuk masa depan perusahaan. Ingatlah selalu bahwa kualitas bukanlah sesuatu yang bisa dicapai dalam semalam. Ini adalah proses yang membutuhkan waktu, upaya, dan komitmen. Dan tentu saja, setiap upaya yang dilakukan untuk menjaga kualitas adalah langkah yang berharga untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan perusahaan di masa depan.
Perusahaan berusaha untuk mengurangi biaya kualitas ini semaksimal mungkin, karena biaya ini berdampak langsung pada laba dan posisi mereka di pasar. Dengan melakukan ini, perusahaan dapat lebih berfokus pada peningkatan produk atau layanan mereka, bukan memperbaiki kesalahan.
Namun, meski terdengar menantang, pengurangan biaya kualitas ini bukanlah tugas yang mudah. Ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang produk atau layanan yang ditawarkan, proses produksi yang digunakan, dan tuntutan pasar.
Memahami konsep ini mungkin sedikit rumit di awal, tapi percayalah, setiap upaya yang dilakukan untuk mengurangi biaya kualitas tidak hanya akan mempengaruhi laba, tetapi juga kualitas produk atau layanan itu sendiri. Dengan begitu, reputasi perusahaan pun akan semakin baik di mata konsumen.
Jadi, selalu ingat, setiap upaya yang Anda lakukan untuk menjaga kualitas produk atau layanan Anda akan mempengaruhi biaya kualitas. Dan tentu saja, pengurangan biaya kualitas adalah kunci untuk sukses dalam bisnis di era modern ini.
Cara Menghitung Quality Cost
Mari kita berandai-andai sedikit. Bayangkanlah Anda sedang berjalan-jalan di taman yang indah, menikmati segarnya udara pagi. Tiba-tiba, Anda melihat seorang pria berdiri di depan sebuah papan putih besar, tampak sedang memikirkan sesuatu. Anda mendekat dan melihat bahwa pria tersebut sedang mencoba menghitung biaya kualitas. Anda penasaran dan memutuskan untuk mendekat dan membantunya.
Secara sederhana, biaya kualitas terdiri dari empat komponen utama: Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian, Biaya Kegagalan Internal, dan Biaya Kegagalan Eksternal. Mari kita bantu pria tersebut menghitung masing-masing komponen.
- Biaya Pencegahan: Ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk mencegah produk atau layanan gagal memenuhi standar kualitas. Misalnya, biaya pelatihan karyawan, pengembangan metode produksi baru, atau peningkatan sistem kontrol kualitas.
- Biaya Penilaian: Ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengevaluasi produk atau layanan. Ini bisa mencakup biaya inspeksi, pengujian, audit, dan sejenisnya.
- Biaya Kegagalan Internal: Ini adalah biaya yang terjadi ketika produk atau layanan gagal memenuhi standar kualitas sebelum dikirimkan ke konsumen. Misalnya, biaya pembuatan ulang, perbaikan, dan pemborosan.
- Biaya Kegagalan Eksternal: Ini adalah biaya yang terjadi ketika produk atau layanan gagal memenuhi standar kualitas setelah dikirimkan ke konsumen. Ini bisa mencakup biaya pengembalian, klaim garansi, dan biaya tambahan untuk penanganan komplain.
Setelah mengetahui komponen-komponen tersebut, pria itu kemudian mencatat semua biaya yang terkait dengan setiap komponen di papan tulisnya. Dia menambahkan semua biaya tersebut, dan voila! Itulah total biaya kualitasnya.
Menghitung biaya kualitas mungkin membutuhkan waktu dan usaha, tapi percayalah, ini adalah langkah penting dalam pengendalian kualitas. Dengan memahami biaya kualitas, kita bisa menemukan area yang perlu ditingkatkan, dan tentunya, bisa menghemat biaya. Jadi, selalu ingat, setiap langkah kecil dalam menjaga kualitas adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik.
Contoh Kasus Quality Cost
Ah, berbicara soal angka, memang sedikit menantang, tetapi kita bisa melakukannya. Mari kita bayangkan situasi ini seperti sebuah perjalanan mencari harta karun. Kita adalah petualang yang akan mencari dan menghitung berbagai biaya kualitas dalam perusahaan ini.
Untuk memulai, kita harus tahu berapa jumlah total kerusakan atau ‘defect’. Dalam kasus ini, defect volume filling adalah 1% dari total penjualan tahunan. Jika total penjualan tahunan adalah 200 milyar, maka:
1% dari 200 milyar = 2 milyar
Itu berarti, defect volume filling kita mencapai nilai 2 milyar per tahun. Kita sudah menemukan harta karun pertama kita.
Selanjutnya, kita harus memahami biaya kualitas lebih detail. Mari kita lihat empat komponen utama biaya kualitas yang telah kita bahas sebelumnya: Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian, Biaya Kegagalan Internal, dan Biaya Kegagalan Eksternal.
Untuk contoh ini, mari kita asumsikan bahwa:
- Biaya Pencegahan adalah 10% dari total defect, jadi: 10% x 2 milyar = 200 juta
- Biaya Penilaian adalah 15% dari total defect, jadi: 15% x 2 milyar = 300 juta
- Biaya Kegagalan Internal adalah 25% dari total defect, jadi: 25% x 2 milyar = 500 juta
- Biaya Kegagalan Eksternal adalah 50% dari total defect, jadi: 50% x 2 milyar = 1 milyar
Total biaya kualitas adalah jumlah dari semua komponen tersebut, yaitu:
200 juta (Pencegahan) + 300 juta (Penilaian) + 500 juta (Kegagalan Internal) + 1 milyar (Kegagalan Eksternal) = 2 milyar
Itulah perhitungan total biaya kualitas kita. Sebagai petualang dalam perjalanan ini, kita telah berhasil menemukan semua harta karun dan menghitung biaya kualitas dengan sukses. Dengan pemahaman ini, kita bisa membuat strategi yang lebih baik untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas di masa mendatang.
Jurus Ampuh KAIZEN PDCA Quality Cost Reduction
Ayo kita membayangkan sebuah pabrik yang menghasilkan mainan kayu. Pabrik ini menemui masalah dengan tingginya biaya kualitas. Mereka memutuskan untuk menerapkan metode Kaizen, sebuah konsep Jepang yang berarti “perbaikan berkelanjutan”, dan memanfaatkan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act) untuk mencoba mengurangi biaya kualitas mereka.
- Plan (Rencana): Tim manajemen pabrik memutuskan untuk mempelajari proses produksi mereka dan menemukan bahwa 10% dari mainan yang mereka buat harus diperbaiki sebelum dapat dijual, yang mengakibatkan biaya kegagalan internal sebesar 500 juta per tahun.
- Do (Lakukan): Mereka kemudian menerapkan serangkaian perbaikan. Misalnya, mereka memperkenalkan program pelatihan untuk para pekerja mereka, yang berfokus pada teknik-teknik baru dan lebih efisien dalam pembuatan mainan. Mereka juga melakukan investasi dalam alat-alat baru yang lebih presisi. Biaya untuk inisiatif ini adalah 200 juta.
- Check (Periksa): Setelah beberapa bulan, mereka mengevaluasi kembali proses produksi mereka dan menemukan bahwa hanya 5% dari mainan yang perlu diperbaiki sebelum dijual. Ini berarti bahwa biaya kegagalan internal mereka telah berkurang menjadi 250 juta, sehingga penghematan total mereka adalah 250 juta per tahun.
- Act (Tindakan): Melihat hasil ini, mereka memutuskan untuk meneruskan program pelatihan dan investasi dalam alat-alat baru, serta mencari cara-cara lain untuk terus memperbaiki proses produksi mereka.
Dalam contoh ini, siklus PDCA telah membantu pabrik tersebut mengurangi biaya kualitas mereka secara signifikan. Mereka telah menginvestasikan 200 juta dalam perbaikan, tetapi dalam jangka panjang, mereka telah menghemat 250 juta per tahun. Ini adalah contoh sempurna bagaimana metode Kaizen dapat digunakan untuk mengurangi biaya kualitas dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien dan produktif.
Ingatlah bahwa perbaikan berkelanjutan adalah sebuah proses, bukan tujuan akhir. Jadi, tetaplah bersemangat dan berani mencoba hal-hal baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Selamat mencoba! Salam Produktivitas!
Dan Anda bisa terus belajar bersama dengan kami di Jago Kaizen dan Coach Wawang.
Ingin mempelajari secara langsung dan privat tentang TOTAL QUALITY MANAGEMENT & CONTINUOUS IMPROVEMENT?
Atau Anda ingin mengundang, trainer dan consulting provider?
PT Mitra Prima Produktivitas adalah provider coaching, mentoring, training, dan consulting ternama di Indonesia untuk kinerja Produktivitas dan peningkatan Profitabilitas.