Apakah Anda pernah merasa kesulitan dalam mengelola tim kerja? Atau mungkin tim Anda seringkali mengalami masalah yang menghambat pencapaian tujuan bersama?
Jangan khawatir, karena dalam artikel ini kita akan membahas salah satu buku terkenal yang membahas masalah-masalah dalam tim dan bagaimana mengatasinya. Buku ini berjudul “The Five Dysfunctions of a Team” yang ditulis oleh Patrick Lencioni, seorang penulis buku asal Amerika yang terkenal dengan karya-karyanya tentang manajemen bisnis, terutama dalam hubungannya dengan manajemen tim. Kita membahas topik yang HOT! PATRICK LENCIONI Membongkar Rahasia Berkolaborasi Tinggi Tim Kerja.
Patrick Lencioni dan “The Five Dysfunctions of a Team”
Sebelum kita membahas lebih dalam tentang buku ini, mari kita kenali dulu siapa Patrick Lencioni. Lencioni lahir pada 8 April 1965 dan memiliki latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan bahasa Inggris. Selama lebih dari 20 tahun, ia telah bekerja sebagai konsultan, penulis, dan pembicara, membantu perusahaan-perusahaan besar dalam mengatasi berbagai masalah manajemen tim. Buku “The Five Dysfunctions of a Team” adalah salah satu karya terbaiknya yang telah membantu banyak perusahaan dalam memahami dan mengatasi disfungsi yang terjadi dalam tim mereka.
Buku “The Five Dysfunctions of a Team” merupakan sebuah fabel bisnis yang mengeksplorasi dinamika tim kerja dan menawarkan solusi untuk membantu tim berkinerja lebih baik. PATRICK LENCIONI Membongkar Rahasia Berkolaborasi Tinggi Tim Kerja.
5 Fungsi yang Tak Berfungsi dalam Sebuah Tim
Dalam buku ini, Lencioni mengidentifikasi lima disfungsi utama yang sering dialami oleh tim, yaitu:
“Lihatlah bagaimana klien kami telah sukses berkat bantuan Coach Wawang!”
#1: Disfungsi pertama: Absensi kepercayaan
Kepercayaan adalah fondasi utama dalam sebuah tim. Tanpa kepercayaan, anggota tim akan merasa tidak nyaman untuk saling terbuka dan rentan terhadap kesalahan, kelemahan, dan ketakutan. Contohnya, saat seorang anggota tim takut untuk mengakui bahwa mereka memerlukan bantuan dari rekan kerjanya, hal ini dapat menyebabkan penyelesaian tugas menjadi terhambat. Untuk mengatasi disfungsi ini, tim perlu mengembangkan kepercayaan melalui komunikasi yang jujur dan terbuka serta saling mendukung satu sama lain.
#2: Disfungsi kedua: Takut konflik
Konflik dalam tim kerja sebenarnya merupakan hal yang wajar dan bahkan diperlukan untuk mencapai kesepakatan dan solusi terbaik. Namun, takut konflik bisa mengakibatkan anggota tim menghindari perdebatan yang sehat dan produktif, sehingga ide-ide baru dan perbaikan tidak dapat terwujud. Sebagai contoh, jika seorang anggota tim tidak setuju dengan rencana yang diajukan, tetapi merasa takut untuk menyampaikan pendapatnya, maka tim mungkin akan melaksanakan rencana tersebut tanpa mengevaluasi risiko dan kekurangan yang ada. Untuk mengatasi disfungsi ini, tim harus menciptakan lingkungan yang aman untuk menyampaikan pendapat dan perbedaan, serta menghargai kontribusi setiap anggota.
#3: Disfungsi ketiga: Kurangnya komitmen
Ketika anggota tim tidak merasa sepenuhnya termotivasi atau tidak memiliki kejelasan tentang tujuan dan rencana yang telah disepakati, mereka cenderung kurang berkomitmen dalam melaksanakan tugasnya. Misalnya, jika tim belum sepenuhnya yakin tentang rencana yang akan dijalankan, mereka mungkin akan menunda-nunda pekerjaan atau bahkan tidak melaksanakannya. Untuk mengatasi disfungsi ini, tim harus memiliki diskusi yang mendalam tentang tujuan dan rencana, serta memastikan semua anggota tim memahami dan mendukung keputusan yang diambil.
#4: Disfungsi keempat: Menghindari akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kunci penting dalam mencapai tujuan tim. Jika anggota tim tidak merasa bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya, mereka cenderung akan bekerja dengan setengah hati atau bahkan mengabaikan tugasnya. Sebagai contoh, jika seorang anggota tim tidak menyelesaikan tugasnya tepat waktu, tetapi tidak ada konsekuensi atau tindakan yang diambil, hal ini akan menurunkan moral tim dan mengurangi efektivitas kerja. Untuk mengatasi disfungsi ini, tim harus saling mengingatkan tanggung jawab dan menegakkan konsekuensi yang adil bagi anggota tim yang tidak memenuhi komitmen mereka.
#5: Disfungsi kelima: Kurangnya perhatian terhadap hasil
Fokus pada hasil akhir adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan tim. Jika anggota tim lebih mementingkan kepentingan pribadi, seperti status atau ego, daripada kepentingan tim, maka pencapaian tujuan bersama akan terhambat. Contohnya, jika seorang anggota tim lebih fokus pada pencapaian pribadi seperti promosi atau pengakuan, mereka mungkin tidak akan bekerja sama dengan baik dengan anggota tim lainnya. Untuk mengatasi disfungsi ini, tim harus selalu mengingatkan satu sama lain tentang tujuan bersama dan bagaimana setiap anggota tim berkontribusi dalam mencapai tujuan tersebut.
Anda perlu program Coaching dan Pengembangan Leadership?
Memfungsikan 5 Fungsi yang Tadinya Tidak Berfungsi
PATRICK LENCIONI Membongkar Rahasia Berkolaborasi Tinggi Tim Kerja, dan setelah mengenal kelima disfungsi yang ada dalam tim, mari kita bahas bagaimana kita bisa mengatasi disfungsi tersebut dalam konteks bisnis terkini.
#1: Mengatasi absensi kepercayaan
Untuk mengatasi absensi kepercayaan, tim perlu menciptakan budaya transparansi dan saling mendukung. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengadakan pertemuan rutin di mana anggota tim dapat saling berbagi kesuksesan, kegagalan, dan tantangan yang dihadapi. Dengan cara ini, anggota tim akan lebih mengenal satu sama lain dan belajar untuk saling mempercayai.
#2:Mengatasi takut konflik
Tim harus menciptakan lingkungan yang aman dan terbuka untuk menyampaikan pendapat dan ide. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan menggunakan teknik diskusi yang konstruktif dan menghargai perbedaan pendapat. Misalnya, saat mengadakan rapat, pastikan untuk memberikan kesempatan kepada setiap anggota tim untuk berbicara dan menyampaikan pendapatnya, serta menghargai kontribusi mereka dalam diskusi tersebut.
#3: Mengatasi kurangnya komitmen
Untuk mengatasi kurangnya komitmen, pastikan semua anggota tim memahami dan mendukung tujuan serta rencana yang telah disepakati. Selain itu, buatlah sistem pelaporan yang memungkinkan anggota tim untuk melacak kemajuan mereka dan melihat bagaimana kontribusi mereka membantu mencapai tujuan bersama. Dengan cara ini, anggota tim akan merasa lebih termotivasi untuk berkomitmen dan bekerja keras.
#4: Mengatasi menghindari akuntabilitas
Tim harus saling mengingatkan tanggung jawab dan menegakkan konsekuensi yang adil bagi anggota tim yang tidak memenuhi komitmen mereka. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengadakan evaluasi kinerja secara berkala, di mana anggota tim dapat memberikan umpan balik satu sama lain tentang kinerja mereka dan membahas langkah-langkah yang perlu diambil untuk meningkatkan hasil kerja.
#5: Mengatasi kurangnya perhatian terhadap hasil
Untuk mengatasi kurangnya perhatian terhadap hasil, tim harus selalu mengingatkan satu sama lain tentang tujuan bersama dan bagaimana setiap anggota tim berkontribusi dalam mencapai tujuan tersebut. Selain itu, tim perlu fokus pada hasil yang nyata dan mengukur kemajuan mereka dalam mencapai tujuan tersebut, daripada hanya fokus pada pencapaian pribadi atau ego.
Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif dan penuh tantangan saat ini, memiliki tim yang solid dan efektif merupakan hal yang sangat penting. Dengan memahami dan mengatasi kelima disfungsi yang ada dalam tim, kita dapat membantu tim kita untuk bekerja lebih baik dan mencapai tujuan bersama dengan sukses.
Sekarang saatnya untuk bertindak! Jadikan buku “The Five Dysfunctions of a Team” sebagai panduan Anda dalam menghadapi tantangan manajemen tim. Pelajari lebih lanjut tentang disfungsi tim, dan terapkan solusi yang ditawarkan oleh Patrick Lencioni dalam praktik bisnis Anda sehari-hari. Jangan ragu untuk berbagi pengalaman dan pemikiran Anda dengan rekan-rekan Anda dan diskusikan bagaimana Anda bisa saling mendukung dalam menciptakan tim yang lebih kuat dan efektif.
Selamat mencoba! Semangat Pagi!!!
Dan Anda bisa terus belajar bersama dengan kami di Jago Kaizen dan Coach Wang.
Ingin mempelajari secara langsung dan privat Leadership dan Management bersama Coach Wawang dalam membangun High-Performance Team?
PT Mitra Prima Produktivitas adalah provider coaching, mentoring, training, dan consulting ternama di Indonesia untuk kinerja Produktivitas dan peningkatan Profitabilitas.