Meningkatkan Cuan dengan Mengayuh KANO Model! Halo para pelaku UMKM!
Mengenali apa yang diinginkan dan diharapkan oleh pelanggan adalah kunci sukses dalam bisnis. Kali ini, kita akan membahas tentang Kano Model, sebuah alat yang dapat membantu Anda memahami kebutuhan pelanggan secara lebih dalam. Menggunakan Kano Model, Anda bisa melihat fitur produk atau jasa Anda dari perspektif pelanggan dan menentukan apa yang paling penting bagi mereka.
Memahami Kano Model
Dikembangkan oleh Profesor Noriaki Kano, seorang konsultan dari Jepang, Kano Model membagi fitur produk atau jasa menjadi lima kategori: Fitur Dasar, Fitur Kinerja, Fitur Kejutan, Fitur Indifferent, dan Fitur Reverse.
Fitur Dasar (Basic)
Fitur dasar adalah elemen pokok yang seharusnya ada dalam suatu produk atau layanan. Fitur ini seringkali menjadi alasan utama pelanggan memilih suatu produk atau layanan.
Misalnya Anda menjual siomay beku. Pelanggan Anda tentu mengharapkan siomay tersebut dibuat dari bahan-bahan segar dan berkualitas. Jika siomay Anda dibuat dengan bahan yang kurang baik, pelanggan mungkin merasa kecewa dan tidak mau membeli lagi. Oleh karena itu, selalu pastikan bahwa Anda menggunakan bahan-bahan terbaik untuk membuat siomay Anda.
Fitur Kinerja (Performance)
Fitur kinerja adalah fitur yang berhubungan langsung dengan fungsi utama produk atau layanan. Semakin baik fitur ini, semakin puas pelanggan.
Contohnya, rasa dan tekstur siomay Anda juga sangat penting. Siomay yang enak dan memiliki tekstur yang pas akan membuat pelanggan merasa puas dan ingin membeli lagi. Jadi, selalu berusaha untuk memastikan bahwa siomay Anda memiliki rasa dan tekstur yang sempurna.
Fitur Kejutan (Excitement)
Fitur kejutan adalah fitur tambahan yang tidak diharapkan oleh pelanggan, tetapi jika ada bisa membuat mereka sangat puas.
Sebagai gambaran untuk mempermudah pemahaman, sebagai UMKM, Anda mungkin tidak memiliki banyak sumber daya untuk membuat packaging yang mewah. Namun, Anda bisa membuat packaging yang unik dan ramah lingkungan dengan bahan-bahan daur ulang. Ini tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga bisa menjadi nilai tambah bagi pelanggan Anda.
Fitur Indifferent
Fitur indifferent adalah fitur yang tidak terlalu berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
Misalnya lagi, Mungkin Anda memiliki beberapa varian rasa siomay, seperti siomay ayam, siomay ikan, dan siomay udang. Meskipun ini bisa memberikan lebih banyak pilihan bagi pelanggan, ini mungkin tidak terlalu berpengaruh pada kepuasan mereka. Mereka mungkin lebih mementingkan kualitas dan rasa siomay daripada variasi rasanya.
“Dapatkan bimbingan ahli dari COACH WAWANG, seorang Coach berlisensi internasional – ICF untuk Bisnis, Leadership, dan Executive Coach yang juga berpengalaman menjadi Business Mentor diberbagai skala bisnis, dan telah berhasil membimbing ratusan UMKM dan business owner dalam meningkatkan profitabilitas dan percepatan pertumbuhan bisnisnya!”
Fitur Reverse
Fitur reverse adalah fitur yang jika ada justru bisa mengurangi kepuasan pelanggan. Mengetahui dan menghindari fitur reverse ini bisa membantu Anda meningkatkan kepuasan pelanggan.
Contoh, jika Anda menggunakan bahan pengawet untuk menjaga siomay Anda tetap awet, ini mungkin bisa membuat beberapa pelanggan khawatir. Mereka mungkin lebih memilih siomay yang tidak mengandung pengawet. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari penggunaan bahan pengawet atau pilihlah bahan pengawet yang aman dan alami.
Menerapkan Kano Model dalam UMKM Anda
Sekarang, bagaimana kita menerapkan Kano Model pada bisnis UMKM kita? Pertama, buatlah daftar fitur produk atau jasa Anda. Selanjutnya, kategorikan fitur-fitur tersebut ke dalam kelima kategori di atas. Anda bisa melakukan survei atau wawancara kepada pelanggan untuk mengetahui bagaimana mereka menilai setiap fitur.
Jika Anda memiliki UMKM di bidang makanan frozen, Kano Model dapat memberikan pandangan yang menarik tentang apa yang dihargai oleh pelanggan Anda. Misalnya, fitur dasar bisa jadi kualitas bahan makanan. Ini berarti bahwa pelanggan Anda mengharapkan makanan yang mereka beli terbuat dari bahan berkualitas tinggi, dan jika ekspektasi ini tidak dipenuhi, mereka bisa merasa kecewa. Sementara itu, fitur kinerja adalah rasa makanan. Artinya, semakin enak rasa makanan Anda, semakin puas pelanggan Anda. Rasa makanan yang baik dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan secara langsung dan mendorong mereka untuk membeli lagi.
Di sisi lain, fitur kejutan bisa berupa variasi menu yang unik. Ini adalah nilai tambah yang tidak diharapkan oleh pelanggan, tetapi jika ada, mereka bisa merasa sangat senang. Mungkin mereka tidak mengharapkan variasi menu yang unik, tetapi jika Anda menyediakannya, ini bisa menjadi faktor yang membedakan Anda dari kompetitor. Untuk fitur indifferent, mungkin variasi kemasan tidak terlalu berpengaruh pada kepuasan mereka. Meskipun demikian, ini tetap penting untuk dicermati. Dan terakhir, fitur reverse bisa jadi waktu pengiriman yang terlalu lama. Jika ini terjadi, pelanggan mungkin merasa tidak puas, bahkan jika makanan yang mereka terima memiliki rasa yang enak dan dibuat dari bahan berkualitas. Oleh karena itu, selalu usahakan untuk mempercepat proses pengiriman sebisa mungkin.
Setelah memiliki gambaran fitur-fitur apa yang penting bagi pelanggan, Anda bisa fokus pada pengembangan fitur-fitur tersebut. Sebagai contoh, jika rasa makanan adalah fitur kinerja dengan skor tinggi, berarti Anda harus terus memastikan dan meningkatkan kualitas rasa makanan Anda. Meningkatkan Cuan dengan Mengayuh KANO Model!
Kano Model dan Persaingan Bisnis
Sangat benar! Kano Model merupakan alat yang ampuh untuk membedakan bisnis Anda di pasar yang kompetitif. Tidak hanya membantu Anda memahami keinginan dan harapan pelanggan, tapi juga memberikan wawasan tentang apa yang bisa membuat pelanggan Anda benar-benar terkesan.
Mengambil contoh dari bisnis makanan frozen, memahami bahwa pelanggan sangat menghargai rasa dan tekstur makanan (fitur kinerja) dapat mendorong Anda untuk berinvestasi dalam peningkatan kualitas di area tersebut. Sementara itu, memahami bahwa packaging yang unik dan ramah lingkungan (fitur kejutan) dapat memberikan nilai tambah, bisa mendorong Anda untuk berinovasi dalam desain dan bahan packaging.
Sebaliknya, mengetahui bahwa penggunaan bahan pengawet (fitur reverse) kurang disukai oleh pelanggan, bisa membantu Anda dalam membuat keputusan untuk mencari alternatif pengawet alami atau cara penyimpanan lain yang lebih sehat dan aman.
Dengan mengetahui fitur apa yang dianggap penting oleh pelanggan, Anda bisa merancang strategi untuk memenuhi dan melampaui harapan mereka. Ini bisa menjadi pembeda yang signifikan antara bisnis Anda dengan kompetitor, dan pada akhirnya membantu Anda untuk memenangkan persaingan di pasar.
Tidak ada kata terlambat untuk memulai menggunakan Kano Model dalam bisnis Anda. Mulailah sekarang dan lihat bagaimana hal ini dapat membantu Anda untuk lebih memahami pelanggan dan membawa bisnis Anda ke tingkat yang lebih tinggi.
Meningkatkan Penjualan dan Keuntungan
Kano Model dapat menjadi instrumen yang kuat untuk memahami apa yang benar-benar dihargai oleh pelanggan Anda dan di mana investasi waktu, tenaga, dan sumber daya Anda dapat memberikan hasil maksimal.
Misalkan Anda mengetahui bahwa pelanggan sangat menghargai fitur kinerja tertentu pada produk Anda, dalam hal ini rasa dan tekstur makanan pada bisnis makanan frozen. Maka, dengan meningkatkan kualitas fitur ini, misalnya dengan melakukan penelitian dan pengembangan untuk menciptakan resep baru atau memperbaiki resep yang ada, Anda dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas cenderung melakukan pembelian ulang dan merekomendasikan produk Anda kepada orang lain, yang tentu saja dapat meningkatkan penjualan dan keuntungan.
Di sisi lain, Anda juga bisa memanfaatkan fitur kejutan seperti packaging yang unik dan ramah lingkungan. Meski fitur ini mungkin tidak menjadi prioritas utama pelanggan, namun dapat menjadi nilai tambah yang membuat produk Anda berbeda dari kompetitor dan menarik lebih banyak pelanggan. Meningkatkan Cuan dengan Mengayuh KANO Model!
Namun, penting juga untuk menghindari fitur reverse yang bisa mengurangi kepuasan pelanggan. Misalnya, penggunaan bahan pengawet pada makanan frozen. Meski mungkin bisa memperpanjang masa simpan produk, namun jika pelanggan tidak menyukainya, fitur ini bisa jadi bumerang bagi bisnis Anda.
Jadi, dengan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui Kano Model, Anda tidak hanya dapat memenangkan hati pelanggan, tetapi juga memenangkan persaingan di pasar.
Contoh Usaha Frozen Food
Sebagai ilustrasi lain, mari kita lihat penerapan Kano Model pada UMKM bidang usaha FROZEN FOOD. Tabel ini memberikan ilustrasi pengaplikasian Kano Model pada bisnis makanan frozen:
Fitur Dasar (Basic): Kualitas Bahan Makanan (Nilai 7)
Kualitas bahan makanan adalah fitur dasar dalam bisnis makanan frozen. Pelanggan mengharapkan bahwa makanan yang mereka beli dibuat dari bahan-bahan berkualitas. Nilai 7 menunjukkan bahwa ini adalah fitur penting, tetapi mungkin bukan fitur yang paling penting bagi pelanggan. Meski begitu, jika fitur ini tidak terpenuhi, pelanggan bisa kecewa.
Fitur Kinerja (Performance): Rasa dan Tekstur Makanan (Nilai 8)
Rasa dan tekstur makanan adalah fitur kinerja yang sangat penting dalam bisnis makanan. Pelanggan ingin makanan yang mereka beli tidak hanya terbuat dari bahan berkualitas, tetapi juga enak dan memiliki tekstur yang pas. Nilai 8 menunjukkan bahwa ini adalah fitur yang sangat penting bagi pelanggan.
Fitur Kejutan (Excitement): Packaging yang Unik dan Ramah Lingkungan (Nilai 5)
Packaging yang unik dan ramah lingkungan bisa menjadi fitur kejutan dalam bisnis makanan frozen. Pelanggan mungkin tidak mengharapkan fitur ini, tetapi jika ada, mereka akan merasa senang dan merasa bahwa mereka turut serta dalam menjaga lingkungan. Nilai 5 menunjukkan bahwa fitur ini dihargai oleh pelanggan, meski mungkin tidak sebanyak fitur dasar atau fitur kinerja.
Fitur Indifferent: Varian Rasa yang Beragam (Nilai 5)
Meskipun varian rasa yang beragam bisa memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan, fitur ini mungkin tidak terlalu berpengaruh pada kepuasan mereka. Nilai 5 menunjukkan bahwa fitur ini cukup dihargai oleh pelanggan, tetapi tidak sebanyak fitur dasar atau fitur kinerja.
Fitur Reverse: Penggunaan Bahan Pengawet (Nilai 2)
Dalam bisnis makanan, penggunaan bahan pengawet bisa menjadi fitur reverse. Meski mungkin diperlukan untuk menjaga makanan tetap awet, penggunaan bahan pengawet bisa membuat pelanggan khawatir tentang kesehatan mereka. Nilai 2 menunjukkan bahwa pelanggan tidak suka fitur ini dan lebih memilih makanan yang tidak mengandung pengawet.
Melalui tabel ini, Anda dapat melihat apa yang dihargai dan apa yang tidak dihargai oleh pelanggan dalam bisnis makanan frozen. Dengan informasi ini, Anda bisa fokus pada pengembangan fitur-fitur yang dihargai oleh pelanggan dan menghindari fitur-fitur yang tidak mereka sukai. Dalam bisnis, memahami pelanggan adalah kunci. Dengan Kano Model, Anda bisa melihat lebih jauh ke dalam apa yang diinginkan dan diharapkan oleh pelanggan. Ingat, dalam bisnis, kepuasan pelanggan adalah segalanya. Jadi, berusahalah untuk selalu memberikan yang terbaik kepada pelanggan Anda.
Penerapan Kano Model mungkin memerlukan waktu dan usaha, tetapi percayalah, hasilnya akan sepadan. Anda akan memiliki bisnis yang lebih kompetitif, penjualan dan keuntungan yang meningkat, dan yang paling penting, pelanggan yang puas dan setia.
Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam mengembangkan UMKM Anda.
Selamat berbisnis, dan SEMANGAT BERNIAGA!
Dan Anda bisa terus belajar bersama dengan kami di Jago Kaizen dan Coach Wawang.
Ingin mempelajari secara langsung dan privat tentang Bisnis dan Peningkatan Profitabilitas Anda?
Atau Anda ingin mengundang, trainer dan consulting provider?
PT Mitra Prima Produktivitas adalah provider coaching, mentoring, training, dan consulting ternama di Indonesia untuk kinerja Produktivitas dan peningkatan Profitabilitas.