Lean Transportation and Logistics

Lean Transportation and Logistics dengan bahasan contoh mengoptimalkan rantai pasokan untuk Industri coklat. Transportasi dan logistik adalah elemen penting dalam rantai pasokan industri coklat. Menggunakan prinsip Lean dalam transportasi dan logistik dapat membantu perusahaan coklat mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan memastikan keberlanjutan rantai pasokan.

Implementasi Lean Transportation and Logistics

Artikel ini akan membahas cara-cara di mana perusahaan coklat dapat mengimplementasikan prinsip Lean dalam transportasi dan logistik, serta menyajikan contoh angka untuk memberikan gambaran yang lebih konkret tentang dampaknya.

Optimasi Rute dan Jadwal Pengiriman

Dalam industri coklat, mengoptimalkan rute dan jadwal pengiriman dapat mengurangi biaya transportasi dan waktu tunggu. Misalnya, perusahaan coklat dapat menggabungkan beberapa pengiriman yang mengarah ke lokasi yang sama atau berdekatan untuk mengurangi jarak tempuh dan jumlah perjalanan yang diperlukan.

Contoh: Setelah menganalisis data pengiriman, perusahaan coklat menemukan bahwa mereka dapat menggabungkan tiga pengiriman ke lokasi yang berdekatan dalam satu perjalanan, mengurangi jarak tempuh sebesar 100 km per minggu. Dengan asumsi biaya bahan bakar sebesar $1 per kilometer, perusahaan dapat menghemat $100 per minggu, atau $5.200 per tahun, hanya dengan mengoptimalkan rute pengiriman.

Penggunaan Moda Transportasi yang Efisien

Memanfaatkan moda transportasi yang efisien dan ramah lingkungan dapat mengurangi biaya dan dampak lingkungan dari operasi logistik. Perusahaan coklat dapat mempertimbangkan menggunakan truk yang lebih efisien, kereta api, atau bahkan transportasi air untuk mengurangi biaya bahan bakar dan emisi gas rumah kaca.

Contoh: Perusahaan coklat memutuskan untuk menggantikan 20% armada truk mereka dengan truk yang lebih efisien bahan bakar, menghasilkan penghematan bahan bakar sebesar 15%. Dengan asumsi biaya bahan bakar tahunan sebesar $500.000, perusahaan akan menghemat $75.000 per tahun dalam biaya bahan bakar.

Manajemen Persediaan yang Efisien

Manajemen persediaan yang efisien adalah aspek penting dari logistik Lean. Dengan memonitor dan mengontrol persediaan dengan cermat, perusahaan coklat dapat mengurangi biaya penyimpanan, mencegah kekurangan produk, dan mengurangi pemborosan.

Contoh: Perusahaan coklat menerapkan sistem manajemen persediaan just-in-time (JIT), yang memungkinkan mereka untuk mengurangi persediaan sebesar 30%. Dengan asumsi biaya penyimpanan tahunan sebesar $300.000, perusahaan akan menghemat $90.000 per tahun dalam biaya penyimpanan.

Kemitraan dengan Pemasok dan Pelanggan

Membangun hubungan yang kuat dengan pemasok dan pelanggan dapat membantu perusahaan coklat mengoptimalkan rantai pasokan mereka dan meningkatkan efisiensi transportasi dan logistik. Dengan bekerja sama dalam perencanaan dan komunikasi yang efektif, perusahaan coklat dan mitra mereka dapat mengurangi waktu tunggu, mempercepat pengiriman, dan mengurangi biaya.


“Dapatkan solusi terbaik untuk meningkatkan profitabilitas bisnismu dengan PT Mitra Prima Produktivitas, konsultan LEAN Supply Chain Management ternama di Indonesia dengan fasilitor dan trainer berlisensi Internasional,
dan tingkatkan kinerja rantai pasokmu dengan bantuan ahli!”


Contoh: Perusahaan coklat bekerja sama dengan pemasok kemasan utama mereka untuk mengkoordinasikan jadwal pengiriman sehingga kemasan baru tiba sesuai kebutuhan produksi. Ini mengurangi waktu tunggu kemasan dan menghilangkan kebutuhan untuk penyimpanan tambahan. Dengan mengurangi penyimpanan kemasan sebesar 20%, perusahaan coklat menghemat $20.000 per tahun dalam biaya penyimpanan.

Penggunaan Teknologi untuk Meningkatkan Visibilitas dan Kontrol

Menerapkan teknologi dalam transportasi dan logistik dapat membantu perusahaan coklat meningkatkan visibilitas dan kontrol atas rantai pasokan mereka. Teknologi seperti sistem manajemen transportasi (TMS), pelacakan GPS, dan analitik data canggih dapat memberikan informasi real-time tentang status pengiriman, memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah sebelum mereka berdampak negatif pada bisnis.

Contoh: Perusahaan coklat mengadopsi sistem TMS yang memungkinkan mereka untuk melacak pengiriman secara real-time dan mengidentifikasi kemacetan lalu lintas atau penundaan lainnya. Dengan informasi ini, perusahaan dapat menyesuaikan rute pengiriman atau mengambil tindakan lain untuk mengurangi penundaan. Hasilnya adalah pengurangan waktu pengiriman rata-rata sebesar 10%, menghasilkan peningkatan kepuasan pelanggan dan penjualan yang lebih tinggi.

Baca lainnya ?  CILT dalam Implementasi Autonomous Maintenance

Jadi kesimpulannya, bahwa menerapkan prinsip Lean Transportation and Logistics industri coklat dapat menghasilkan penghematan biaya yang signifikan, meningkatkan efisiensi, dan memastikan keberlanjutan rantai pasokan. Dengan mengoptimalkan rute pengiriman, menggunakan moda transportasi yang efisien, mengelola persediaan dengan cermat, membangun kemitraan dengan pemasok dan pelanggan, serta memanfaatkan teknologi, perusahaan coklat dapat mencapai keunggulan kompetitif dan memaksimalkan profitabilitas.

Optimasi Rute dan Jadwal Pengiriman

Menerapkan prinsip Lean Transportation and Logistics artinya Lean dalam optimasi rute dan jadwal pengiriman dapat membantu perusahaan coklat mengurangi biaya bahan bakar, waktu pengiriman, serta meminimalkan jejak karbon mereka. Dengan merencanakan rute yang efisien dan menyesuaikan jadwal pengiriman untuk mengakomodasi permintaan yang fluktuatif, perusahaan coklat dapat mencapai penghematan yang signifikan.

Analisis Data Historis
Menggunakan data historis tentang waktu pengiriman, lalu lintas, dan pola permintaan pelanggan untuk mengidentifikasi rute dan jadwal pengiriman yang optimal. Misalnya, perusahaan coklat menganalisis data pengiriman mereka dan menemukan bahwa pengiriman ke toko-toko di area perkotaan pada jam-jam sibuk mengakibatkan penundaan yang signifikan. Dengan menghindari waktu-waktu sibuk ini, perusahaan coklat dapat mengurangi waktu pengiriman rata-rata sebesar 15% dan menghemat $10.000 per tahun dalam biaya bahan bakar.

Penggunaan Algoritma Optimasi
Menggunakan algoritma optimasi rute, seperti algoritma Travelling Salesman Problem (TSP) atau Vehicle Routing Problem (VRP), untuk mengidentifikasi rute pengiriman terpendek dan tercepat. Misalnya, perusahaan coklat mengimplementasikan algoritma VRP dan berhasil mengurangi jarak tempuh total pengiriman sebesar 20%, menghasilkan penghematan bahan bakar sebesar $12.000 per tahun.

Penjadwalan Pengiriman yang Fleksibel
Menyesuaikan jadwal pengiriman berdasarkan permintaan yang berubah-ubah dan kebutuhan pelanggan. Misalnya, selama musim liburan, perusahaan coklat menyesuaikan jadwal pengiriman mereka untuk mengakomodasi peningkatan permintaan. Dengan cara ini, mereka dapat mengurangi waktu tunggu pelanggan dan memastikan produk tetap tersedia di toko.

Penggunaan Moda Transportasi yang Efisien
Memilih moda transportasi yang paling efisien berdasarkan kebutuhan pengiriman dan karakteristik produk. Misalnya, perusahaan coklat menggabungkan pengiriman ke beberapa tujuan yang berdekatan menggunakan truk yang lebih besar, sehingga mengurangi jumlah perjalanan yang diperlukan dan menghemat biaya bahan bakar.

Dalam contoh ini, perusahaan coklat berhasil mengurangi biaya bahan bakar dan waktu pengiriman melalui analisis data historis, penggunaan algoritma optimasi, penyesuaian jadwal pengiriman yang fleksibel, dan pemilihan moda transportasi yang efisien. Penghematan ini dapat dialokasikan untuk meningkatkan kualitas produk atau mengembangkan strategi pemasaran baru untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang lebih tinggi. Ini adalah salah satu aspek contoh penerapan Lean Transportation and Logistics.

Penggunaan Moda Transportasi yang Efisien


“Tingkatkan kualitas kinerja rantai pasokmu bersama PT Mitra Prima Produktivitas, konsultan LEAN Supply Chain Management ternama di Indonesia dengan fasilitor dan trainer berlisensi Internasional,
dan dapatkan solusi terbaik untuk meningkatkan profitabilitas bisnismu!”


Memilih moda transportasi yang paling efisien adalah salah satu aspek penting dalam manajemen rantai pasokan Lean. Keputusan ini dapat membantu perusahaan mengurangi biaya, waktu pengiriman, dan dampak lingkungan. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih moda transportasi yang efisien:

  • Karakteristik Produk. Sifat produk yang akan dikirim memiliki peran penting dalam memilih moda transportasi. Misalnya, produk yang mudah rusak atau memerlukan suhu tertentu selama transportasi akan memerlukan kendaraan khusus, seperti truk refrigerasi. Produk dengan volume besar atau berat mungkin memerlukan pengiriman melalui kereta api atau kapal untuk menghemat biaya.
  • Jarak dan Waktu Pengiriman. Menilai jarak dan waktu yang diperlukan untuk mengirim produk juga penting. Untuk pengiriman jarak jauh, moda transportasi yang lebih cepat seperti pesawat mungkin lebih efisien, meskipun biayanya lebih tinggi. Namun, untuk jarak yang lebih dekat, truk atau kereta api mungkin menjadi pilihan yang lebih ekonomis.
  • Biaya Transportasi. Menganalisis biaya yang terkait dengan berbagai moda transportasi adalah langkah penting dalam memilih yang paling efisien. Perusahaan harus menimbang biaya bahan bakar, biaya pemeliharaan kendaraan, biaya personil, dan biaya asuransi saat membuat keputusan ini.
  • Dampak Lingkungan. Mengurangi jejak karbon dan dampak lingkungan dari operasi transportasi adalah pertimbangan penting dalam manajemen rantai pasokan Lean. Menggunakan moda transportasi yang lebih ramah lingkungan, seperti truk listrik atau pengiriman melalui kereta api, dapat membantu perusahaan mencapai tujuan keberlanjutan mereka.
  • Ketersediaan dan Keandalan. Memilih moda transportasi yang selalu tersedia dan dapat diandalkan adalah kunci untuk mengurangi waktu tunggu dan ketidakpastian dalam rantai pasokan. Perusahaan harus mempertimbangkan kemampuan moda transportasi untuk mengakomodasi fluktuasi permintaan dan memastikan pengiriman tepat waktu.
Baca lainnya ?  TPM dalam Industri Manufaktur Studi Kasus

Manajemen Persediaan yang Efisien

Lean Transportation and Logistics, salah satu aspeknya yaitu manajemen persediaan yang efisien adalah salah satu kunci keberhasilan dalam manajemen rantai pasokan Lean. Tujuannya adalah untuk memastikan perusahaan memiliki jumlah persediaan yang tepat untuk memenuhi permintaan pelanggan, sambil mengurangi biaya yang terkait dengan penyimpanan dan penanganan barang. Berikut adalah beberapa strategi untuk mencapai manajemen persediaan yang efisien:

  • Perencanaan Persediaan yang Akurat. Untuk menghindari kekurangan atau kelebihan persediaan, perusahaan harus menggunakan teknik peramalan yang akurat dan data historis untuk merencanakan jumlah barang yang diperlukan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan tingkat persediaan mereka sesuai dengan permintaan pasar yang sebenarnya.
  • Sistem Persediaan Just-in-Time (JIT). JIT adalah pendekatan yang bertujuan untuk mengurangi persediaan dengan cara mengatur pengiriman barang tepat waktu, sehingga barang datang sesaat sebelum dibutuhkan. Ini mengurangi biaya penyimpanan dan memperkecil risiko kerusakan atau keusangan produk.
  • Penggunaan Teknologi. Mengadopsi teknologi canggih seperti sistem manajemen gudang (WMS) dan sistem perencanaan kebutuhan material (MRP) dapat membantu perusahaan mengotomatisasi proses pengelolaan persediaan dan mengurangi kesalahan manusia. Teknologi ini juga memungkinkan perusahaan untuk melacak persediaan secara real-time dan membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data aktual.
  • Pengelolaan Siklus Hidup Produk. Mengelola siklus hidup produk dengan efektif, termasuk peluncuran produk baru, penarikan produk lama, dan perubahan permintaan musiman, dapat membantu perusahaan mengoptimalkan tingkat persediaan mereka dan mengurangi biaya terkait.
  • Konsolidasi Pemasok dan Pengurangan Lead Time. Mengurangi jumlah pemasok dan menegosiasikan lead time yang lebih pendek dapat membantu perusahaan mengurangi persediaan yang diperlukan dan meningkatkan efisiensi rantai pasokan. Selain itu, perusahaan harus bekerja sama dengan pemasok untuk memastikan pengiriman tepat waktu dan kualitas produk yang konsisten.

Kemitraan dengan Pemasok dan Pelanggan

Membangun kemitraan yang kuat dengan pemasok dan pelanggan merupakan bagian penting dari manajemen rantai pasokan Lean. Kemitraan ini membantu meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Berikut ini beberapa contoh kemitraan yang berhasil antara perusahaan, pemasok, dan pelanggan:

  • Kerja Sama dengan Pemasok untuk Pengembangan Produk. Suatu perusahaan yang memproduksi alat elektronik bekerja sama dengan pemasok komponen elektronik mereka dalam pengembangan produk baru. Dengan melibatkan pemasok sejak awal, perusahaan tersebut dapat memastikan bahwa komponen yang digunakan dalam produk baru dapat diperoleh dengan mudah, dan pemasok dapat memberikan masukan tentang cara mengoptimalkan desain produk untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas.
  • Program Vendor Managed Inventory (VMI). Sebuah perusahaan makanan dan minuman menugaskan pemasok bahan baku untuk mengelola persediaan bahan baku di fasilitas perusahaan. Pemasok secara rutin memantau tingkat persediaan dan mengatur pengiriman bahan baku yang diperlukan. Program VMI ini mengurangi biaya manajemen persediaan bagi perusahaan makanan dan minuman dan memastikan ketersediaan bahan baku yang tepat waktu.
  • Konsolidasi Pengiriman dengan Pelanggan. Suatu perusahaan logistik bekerja sama dengan beberapa pelanggan yang beroperasi dalam area geografis yang sama untuk mengkonsolidasikan pengiriman mereka. Dengan menggabungkan pengiriman, perusahaan logistik dapat mengurangi biaya pengiriman dan emisi gas rumah kaca, sementara pelanggan mendapatkan keuntungan dari biaya pengiriman yang lebih rendah dan pengiriman yang lebih cepat.
  • Kolaborasi antara Perusahaan dan Pelanggan dalam Perencanaan Promosi. Sebuah perusahaan ritel menggandeng produsen barang konsumsi untuk merencanakan promosi bersama yang dirancang untuk meningkatkan penjualan bagi kedua perusahaan. Mereka berbagi data penjualan dan tren pasar untuk memastikan bahwa promosi tersebut efektif dalam menarik minat konsumen dan menghasilkan penjualan yang lebih tinggi.
  • Program Dukungan Pelanggan Pasca-Penjualan. Sebuah perusahaan perangkat lunak bekerja sama dengan pelanggan untuk menyediakan dukungan teknis dan pelatihan pasca-penjualan yang komprehensif. Dengan memastikan bahwa pelanggan berhasil dalam menggunakan produk perangkat lunak, perusahaan tersebut dapat membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan mengurangi biaya dukungan sepanjang waktu.
Baca lainnya ?  Pemetaan Peningkatan Efisiensi Operasi Gudang

Penggunaan Teknologi untuk Meningkatkan Visibilitas dan Kontrol


“Raih kesuksesanmu sebagai pelaku bisnis yang handal dengan bantuan PT Mitra Prima Produktivitas, konsultan LEAN Supply Chain Management ternama di Indonesia dengan fasilitor dan trainer berlisensi Internasional,
dan optimalisasi kinerja rantai pasokmu!”


Menerapkan teknologi dalam manajemen rantai pasokan dapat membantu perusahaan meningkatkan visibilitas dan kontrol atas proses bisnis mereka. Berikut adalah beberapa contoh teknologi yang digunakan untuk mencapai tujuan ini:

Sistem Manajemen Rantai Pasokan (SCM)
Sistem manajemen rantai pasokan adalah perangkat lunak yang membantu perusahaan merencanakan, mengendalikan, dan mengoptimalkan operasi rantai pasokan mereka. Contohnya termasuk sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP), sistem manajemen gudang (WMS), dan sistem manajemen transportasi (TMS). Menggunakan sistem SCM dapat meningkatkan visibilitas dan kontrol atas proses bisnis dan membantu perusahaan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.

Sistem Pelacakan dan Pelaporan
Sistem pelacakan dan pelaporan memungkinkan perusahaan untuk memantau kinerja rantai pasokan secara real-time. Contohnya termasuk sistem pelacakan GPS yang memungkinkan perusahaan melacak kendaraan pengiriman, atau sistem pelaporan yang menyediakan informasi tentang kinerja pemasok. Dengan data ini, perusahaan dapat mengambil tindakan korektif jika diperlukan dan memastikan bahwa operasi rantai pasokan berjalan lancar.

Internet of Things (IoT)
IoT adalah jaringan perangkat yang saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain melalui internet. Dalam konteks manajemen rantai pasokan, IoT dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti sensor pada mesin atau sistem RFID pada produk. Data ini kemudian dapat digunakan untuk meningkatkan visibilitas dan kontrol atas rantai pasokan, seperti memantau kondisi produk selama transportasi atau mengidentifikasi kemacetan dalam proses produksi.

Teknologi Blockchain
Blockchain adalah teknologi yang memungkinkan perusahaan mencatat transaksi secara aman dan transparan dalam rantai blok digital. Dalam manajemen rantai pasokan, blockchain dapat digunakan untuk melacak produk dari pemasok hingga pelanggan, memastikan keaslian produk, dan mengurangi risiko penipuan. Contohnya termasuk perusahaan makanan yang menggunakan blockchain untuk melacak bahan makanan dari petani hingga konsumen, memastikan keamanan dan kualitas produk.

Kecerdasan Buatan (AI) dan Machine Learning
AI dan machine learning adalah teknologi yang memungkinkan sistem untuk belajar dari data dan membuat keputusan tanpa intervensi manusia. Dalam manajemen rantai pasokan, AI dan machine learning dapat digunakan untuk meningkatkan peramalan permintaan, mengoptimalkan rute pengiriman, atau mendeteksi pola pembelian yang tidak biasa yang mungkin menandakan kecurangan.

Penggunaan teknologi ini dalam manajemen rantai pasokan dapat membantu perusahaan meningkatkan visibilitas dan kontrol atas operasi mereka, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi. Dengan menggabungkan teknologi dengan prinsip-prinsip Lean, perusahaan

KPI dalam LEAN Transportation & Logistic

Berikut adalah 10 KPI penting untuk mengukur kinerja dalam Lean Transportation & Logistics sebagai referensi kesuksesan implementasi:

  1. On-time Pickup & Delivery: Persentase pengiriman dan penjemputan yang tepat waktu untuk memastikan kepuasan pelanggan.
  2. Transit Time: Waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut barang dari titik asal ke titik tujuan.
  3. Freight Cost per Unit: Biaya pengangkutan per unit barang, yang mencerminkan efisiensi pengeluaran logistik.
  4. Load Utilization: Persentase ruang yang digunakan dalam kendaraan pengangkut, mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
  5. Vehicle Turnaround Time: Waktu yang dibutuhkan untuk kendaraan kembali ke operasi setelah selesai pengiriman.
  6. Fuel Efficiency: Konsumsi bahan bakar per unit jarak yang ditempuh, mengurangi biaya dan dampak lingkungan.
  7. Damaged or Lost Shipments: Persentase pengiriman yang rusak atau hilang, menunjukkan kualitas manajemen logistik.
  8. Carrier Performance: Evaluasi kinerja perusahaan angkutan dalam hal kecepatan, ketepatan, dan keandalan.
  9. Route Optimization: Tingkat efisiensi rute yang digunakan, mengurangi waktu tempuh dan biaya bahan bakar.
  10. Warehouse Utilization: Persentase penggunaan kapasitas penyimpanan di gudang, yang mencerminkan efisiensi dalam pengelolaan persediaan dan penggunaan ruang. Mengukur KPI ini membantu perusahaan mengoptimalkan penggunaan gudang, mengurangi biaya penyimpanan, dan meminimalkan risiko kekurangan atau kelebihan stok.

Dan Anda bisa terus belajar bersama dengan kami di Jago Kaizen dan Coach Wang.

Ingin mempelajari secara langsung dan privat mengenai LEAN Supply Chain Management?

Bersama Coach Wang

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Kontak Coach Wang