Copywriting Terapan untuk Penulisan Non-Fiksi

Sahabat Penulis! Berjumpa lagi kita.
Kali ini kita akan membahas Teknik Copywriting Terapan untuk penulisan buku Non-Fiksi. Alangkah saying bila dilewatkan? Simak yuk! Agar penulisan buku Anda lebih Dahsyaaat!!!

Copywritting pada Buku Non-Fiksi

Copywriting adalah seni dan teknik menulis teks yang bertujuan untuk mempengaruhi dan meyakinkan pembaca atau konsumen untuk mengambil tindakan tertentu, seperti membeli produk, menggunakan jasa, atau mengikuti ide yang ditawarkan. Dalam dunia periklanan dan pemasaran, copywriting merupakan keterampilan yang sangat penting untuk mengkomunikasikan pesan yang efektif dan menarik perhatian target pasar.

Manfaat copywriting terutama terletak pada kemampuannya untuk menciptakan teks yang menarik dan persuasif, yang pada akhirnya mampu mengubah pembaca menjadi pelanggan atau pengikut setia. Copywriting juga membantu dalam membangun citra merek dan meningkatkan penjualan atau kesadaran akan suatu produk atau jasa.

Dalam konteks buku non-fiksi, menerapkan teknik copywriting pada bab pendahuluan, judul, atau sinopsis bisa sangat bermanfaat. Dengan menggunakan teknik copywriting, penulis mampu menarik perhatian pembaca dan membuat mereka merasa penasaran untuk membaca buku tersebut. Ini bisa meningkatkan popularitas buku dan memberikan dampak positif bagi penjualan atau penerimaan buku di kalangan pembaca.

Tulisan yang menghipnotis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan teks yang mampu memikat perhatian pembaca dan membuat mereka terus ingin membaca. Tulisan semacam ini biasanya memiliki alur narasi yang kuat, gaya penulisan yang menarik, serta kata-kata yang cermat dipilih untuk mempengaruhi perasaan dan emosi pembaca.

Sebagai contoh tulisan yang menghipnotis dalam penulisan buku non-fiksi, kita bisa melihat pada promosi sebuah buku tentang pengembangan diri. Misalnya, jika kita ingin mempromosikan buku tentang cara meningkatkan produktivitas, kita bisa menggunakan teknik copywriting dengan menulis sinopsis yang menggugah rasa penasaran pembaca:


Anda membutuhkan seorang Coach yang kompeten untuk merampungkan buku Anda?


“Apakah Anda sering merasa lelah, frustrasi, dan terjebak dalam rutinitas yang sama setiap hari? Ingin tahu rahasia di balik sukses orang-orang hebat dalam mengelola waktu dan energi mereka? Dalam buku ini, Anda akan diajak mengeksplorasi teknik dan strategi yang terbukti efektif untuk meningkatkan produktivitas dan meraih kesuksesan. Siapkan diri Anda untuk mengubah hidup Anda sekarang!”

Dalam contoh di atas, kita menggunakan kata-kata yang menarik dan menggugah emosi pembaca, seperti “rahasia”, “sukses”, dan “mengubah hidup Anda”. Selain itu, kita juga menampilkan manfaat yang akan didapatkan pembaca jika mereka memutuskan untuk membaca buku tersebut. Dengan demikian, kita menciptakan teks promosi yang menghipnotis dan mampu menarik perhatian pembaca untuk membaca buku non-fiksi yang ditawarkan.

7 Jenis Copywriting

Setidaknya ada 7 jenis copywriting yang saya ketahui. Dan menurut saya, Anda perlu tahu dan memahaminya.

  1. Copywriting iklan: Copywriting ini bertujuan untuk mempromosikan produk atau jasa melalui iklan yang menarik dan persuasif. Contohnya, iklan di televisi, radio, atau media cetak.
  2. Copywriting konten: Jenis copywriting ini fokus pada pembuatan konten yang informatif dan menarik, seperti artikel blog, e-book, atau tutorial. Tujuannya adalah untuk mendidik, menghibur, atau menginspirasi pembaca.
  3. Copywriting SEO: Copywriting SEO mencakup penulisan konten yang dioptimalkan untuk mesin pencari, sehingga mudah ditemukan oleh audiens yang menggunakannya. Hal ini melibatkan penggunaan kata kunci yang relevan dan struktur teks yang sesuai.
  4. Copywriting sosial media: Jenis copywriting ini melibatkan penulisan teks singkat, menarik, dan relevan untuk platform sosial media, seperti Facebook, Instagram, atau Twitter. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian pengguna dan memicu interaksi.
  5. Copywriting email: Copywriting email berkaitan dengan penulisan teks yang efektif dan persuasif untuk kampanye pemasaran melalui email. Ini meliputi penulisan subjek email, salam, dan pesan yang mampu meyakinkan penerima untuk mengambil tindakan.
  6. Copywriting landing page: Jenis copywriting ini ditujukan untuk membuat teks yang menarik dan persuasif pada halaman web (landing page) agar pengunjung mau mengambil tindakan tertentu, seperti mendaftar, membeli, atau mengunduh. Landing page yang baik akan menggabungkan desain visual yang menarik dengan teks yang jelas dan menunjukkan nilai atau manfaat dari tawaran tersebut.
  7. Copywriting teknis: Copywriting teknis berkaitan dengan penulisan teks yang menjelaskan produk, layanan, atau konsep teknis dengan cara yang mudah dipahami oleh pembaca. Tujuannya adalah untuk membantu pembaca memahami informasi teknis dan menggunakannya secara efektif.

Dari berbagai jenis copywriting yang telah disebutkan, kita bisa melihat bahwa setiap jenis memiliki tujuan dan fokus yang berbeda. Namun, kesamaannya terletak pada kemampuannya untuk menyampaikan pesan yang menarik dan persuasif kepada target audiens. Dengan memahami berbagai jenis copywriting, penulis dapat mengadaptasi gaya penulisan mereka sesuai dengan kebutuhan dan memaksimalkan dampak teks yang mereka tulis. Ini tentang Copywriting Terapan untuk penulisan Non-Fiksi.

Baca lainnya ?  Emotional Intelligent dalam Kepemimpinan Efektif

Berbagai Macam Model Copywriting

AIDA (Attention, Interest, Desire, Action): Model copywriting ini melibatkan empat langkah utama, yaitu menarik perhatian, membangkitkan minat, menciptakan keinginan, dan mendorong tindakan. AIDA membantu penulis menyusun pesan yang efektif dan persuasif untuk mempengaruhi pembaca atau konsumen.

PAS (Problem, Agitate, Solution): Model PAS berfokus pada mengidentifikasi masalah, memperbesar atau menggali masalah tersebut, dan menawarkan solusi. Dengan menggunakan model ini, penulis bisa menunjukkan empati dan memahami kebutuhan pembaca, serta menawarkan solusi yang sesuai.

FAB (Feature, Advantage, Benefit): Formula FAB membantu penulis menonjolkan fitur, keunggulan, dan manfaat dari suatu produk atau topik. Dengan menjelaskan FAB, penulis bisa meyakinkan pembaca bahwa produk atau topik yang dibahas akan memberikan nilai atau manfaat bagi mereka.

Storytelling: Model storytelling melibatkan penceritaan kisah atau pengalaman nyata untuk menarik empati pembaca dan membuat mereka merasa terhubung. Dengan menggunakan storytelling, penulis bisa menjelaskan konsep dan ide dalam konteks yang menarik dan mudah dicerna.

BAB (Before, After, Bridge): Model BAB digunakan untuk menunjukkan perubahan yang akan terjadi sebelum dan sesudah menggunakan suatu produk atau mengikuti saran dalam teks. Dengan menekankan pada perubahan positif, penulis bisa meyakinkan pembaca untuk mengambil tindakan yang diinginkan.


“Jangan lewatkan kesempatan untuk menghasilkan karya terbaikmu sebagai penulis buku best seller dan berdampak besar dengan bimbingan ahli dari COACH WAWANG!”


Hubungi Coach Wawang, Sekarang!

Baca lainnya ?  Integrasi Implementasi TPM dan ISO 45001

SLAP (Stop, Look, Act, Purchase): Model SLAP dirancang untuk menarik perhatian pembaca, mempertahankan minat mereka, mendorong mereka untuk mengambil tindakan, dan akhirnya melakukan pembelian. Model ini membantu penulis membangun teks yang persuasif dan menarik untuk mengarahkan pembaca melalui proses pembelian.

SCQA (Situation, Complication, Question, Answer): Model SCQA merupakan teknik penulisan yang melibatkan penjelasan situasi saat ini, komplikasi yang timbul, pertanyaan yang relevan, dan jawaban atau solusi untuk mengatasi komplikasi tersebut. Dengan menggunakan model ini, penulis bisa menyampaikan informasi dengan lebih terstruktur dan logis.

The 4 Ps (Promise, Picture, Proof, Push): Model The 4 Ps terdiri dari janji atau klaim yang dibuat, menggambarkan imajinasi pembaca tentang hasil yang diharapkan, memberikan bukti atau testimoni yang mendukung klaim, dan mendorong pembaca untuk mengambil tindakan. Model ini membantu penulis meyakinkan pembaca tentang keandalan dan keefektifan produk atau topik yang dibahas.

The 4 Cs (Clear, Concise, Compelling, Credible): Model The 4 Cs menekankan pentingnya penulisan yang jelas, ringkas, menarik, dan kredibel. Dengan menerapkan prinsip ini, penulis dapat menyampaikan pesan yang mudah dipahami dan dipercayai oleh pembaca.

The 4 Us (Useful, Urgent, Unique, Ultra-specific): Model The 4 Us memandu penulis untuk menciptakan teks yang berguna, mendesak, unik, dan sangat spesifik. Dengan mengikuti prinsip ini, penulis bisa menarik perhatian pembaca dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan segera.

Dengan mengenal berbagai model copywriting, penulis dapat mengembangkan keterampilan Copywriting Terapan untuk penulisan Non-Fiksi mereka dalam menyampaikan pesan yang menarik, persuasif, dan efektif. Setiap model memiliki keunggulan dan kekurangan tersendiri, sehingga penulis perlu menyesuaikan pilihan model dengan konteks, tujuan, dan target audiens dari teks yang ditulis.

Praktekan 3 Model ini Pada Penulisan Buku Anda dan Rasakan Dasyatnya!

Sahabat Penulis! Lanjut lagi ya … ini bagian penting contoh penerapannya.

Ada beberapa jenis dan pola copywriting yang dapat diterapkan dalam penulisan buku non-fiksi. Berikut beberapa di antaranya:

AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)

AIDA merupakan salah satu formula copywriting yang paling populer dan efektif, yang meliputi empat langkah utama: menarik perhatian (attention), membangkitkan minat (interest), menciptakan keinginan (desire), dan mendorong tindakan (action). Dalam penulisan buku non-fiksi, formula ini bisa diterapkan pada bab pendahuluan dan isi buku.

Contoh terapan AIDA dalam bab pendahuluan buku non-fiksi tentang pengelolaan keuangan:

Attention: “Apakah Anda sering merasa kewalahan menghadapi masalah keuangan yang tak kunjung selesai?”

Interest: “Dalam buku ini, Anda akan menemukan strategi cerdas dan langkah-langkah praktis untuk mengelola keuangan pribadi dan keluarga.”

Desire: “Bayangkan bagaimana hidup Anda jika keuangan terkelola dengan baik, tanpa utang, dan memiliki tabungan yang cukup untuk masa depan yang cerah.”

Action: “Jangan tunda lagi, mulailah membaca buku ini dan terapkan strateginya untuk menciptakan kehidupan finansial yang lebih baik.”

PAS (Problem, Agitate, Solution)

PAS adalah formula copywriting yang berfokus pada mengidentifikasi masalah (problem), memperbesar atau menggali masalah tersebut (agitate), dan menawarkan solusi (solution). Formula ini bisa diterapkan dalam penulisan buku non-fiksi untuk menjelaskan topik yang ingin dibahas dan bagaimana buku tersebut dapat membantu pembaca mengatasi masalah yang mereka hadapi.

Baca lainnya ?  TIPS DAPAT KATA PENGANTAR: KUATKAN OTORITAS BUKU ANDA!

Contoh terapan PAS dalam bab pendahuluan buku non-fiksi tentang kesehatan mental:

Problem: “Kesehatan mental adalah isu yang sering diabaikan, padahal dampaknya sangat besar pada kualitas hidup seseorang.”

Agitate: “Stres, kecemasan, dan depresi bisa menghancurkan karier, hubungan, dan kesejahteraan seseorang jika tidak ditangani dengan baik.”

Solution: “Buku ini akan membahas cara-cara efektif untuk menjaga kesehatan mental, mengatasi stres, dan meningkatkan kualitas hidup.”

Feature, Advantage, Benefit (FAB)

Formula FAB berfokus pada menonjolkan fitur (feature), keunggulan (advantage), dan manfaat (benefit) dari suatu produk atau topik yang dibahas dalam buku non-fiksi. Dalam konteks buku, penulis dapat menggunakan formula ini untuk menjelaskan konsep-konsep yang diajarkan dalam buku dan bagaimana pembaca dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.

Contoh terapan FAB dalam bab pendahuluan buku non-fiksi tentang keterampilan berbicara di depan umum:

Feature: “Buku ini menyajikan teknik-teknik terbukti yang digunakan oleh pembicara profesional di seluruh dunia.”

Advantage: “Dengan mengikuti pedoman yang disajikan dalam buku ini, Anda akan meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum, mengatasi rasa gugup, dan menyampaikan pesan dengan lebih efektif.”

Benefit: “Sebagai hasilnya, Anda akan lebih percaya diri saat berbicara di depan umum, mempengaruhi orang lain, dan mencapai tujuan karier atau pribadi Anda.”

Storytelling

Menceritakan kisah atau pengalaman nyata (storytelling) merupakan teknik copywriting yang efektif untuk menarik empati pembaca dan membuat mereka merasa terhubung dengan penulis atau topik yang dibahas dalam buku non-fiksi. Penulis bisa menggunakan teknik ini dalam bab pendahuluan atau di sepanjang buku untuk menjelaskan konsep dan ide dengan cara yang menarik dan mudah dicerna.

Contoh terapan storytelling dalam bab pendahuluan buku non-fiksi tentang perjalanan karier seorang pengusaha sukses:

“Ada kalanya, saya hampir menyerah dalam perjalanan karier saya sebagai pengusaha. Akan tetapi, setelah menghadapi berbagai rintangan, saya menemukan formula sukses yang akhirnya mengantarkan saya ke puncak karier. Melalui buku ini, saya ingin berbagi kisah perjuangan dan pelajaran yang telah saya pelajari, agar Anda juga dapat meraih kesuksesan dalam karier dan bisnis.”

Dalam penulisan buku non-fiksi, penting untuk memilih teknik Copywriting Terapan untuk penulisan Non-Fiksi dan pola copywriting yang paling sesuai dengan topik dan tujuan buku. Dengan mengaplikasikan teknik-teknik ini dalam bab pendahuluan dan isi buku, penulis bisa lebih efektif dalam menyampaikan pesan, menggugah rasa penasaran, dan memotivasi pembaca untuk terus membaca serta menerapkan konsep yang diajarkan dalam buku tersebut.

Happy Writing, Sahabat Penulis!

Dan Anda bisa terus belajar bersama dengan kami di Jago Kaizen dan Coach Wang.

Ingin mempelajari secara langsung dan privat tentang penulisan buku Non-Fiksi bersama Coach Wawang?
PT Mitra Prima Produktivitas adalah provider coaching, mentoring, training, dan consulting ternama di Indonesia untuk kinerja Produktivitas dan peningkatan Profitabilitas.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Kontak Coach Wang